Masih Ingatkah Anda Dengan Ponari Si Dukun Cilik? Sangat Mengejutkan! Ini Nasibnya Sekarang
Masih ingatkah dukun cilik asal jombang ini yang bernama Ponari?
Bocah kelas IV SD ini pernah menghebohkan Indonesia 2009 lalu.
Siapa
yang tak mengenal dukun cilik ini. Ponari, "bocah ajaib" asal Dusun
Kedungsari, Desa Balungsari, Kecamatan Megaluh, Jombang, Jawa Timur,
dulu kerap didatangi banyak orang untuk berobat. Nama dukun cilik beken
asal Dusun Kedungsari, Desa Balungsari, Kecamatan Megaluh, Jombang, Jawa
Timur, pernah fenomenal di negeri ini.
Kisah
penemuan batu sebesar kepalan tangan anak-anak berwarna coklat
kemerahan itu cukup dramatis dan bernuansa mistis. Ponari dalam
ceritanya mengungkapkan, batu itu ditemukan secara tidak sengaja, yakni
saat hujan deras mengguyur desanya.
Sebagaimana
bocah-bocah seusianya, Ponari bermain-main di bawah guyuran hujan lebat
yang sesekali diiringi suara geledek. Pada saat itu, lanjut Ponari,
bersamaan suara petir yang menggelegar, kepalanya seperti dilempar benda
keras.
Sejurus
kemudian, Ponari merasakan hawa panas menjalar ke seluruh tubuhnya.
Bersamaan itu, Ponari merasakan ada batu berada di bawah kakinya. Batu
tersebut mengeluarkan sinar warna merah. Karena penasaran, batu itu
dibawa pulang dan diletakkan di meja.
Bocah tersebut menjadi terkenal setelah tak sengaja menemukan "batu ajaib" di tengah badai.
Batu berwarna coklat tersebut dipercayai bisa menyembuhkan berbagai penyakit.
Setelah menjadi terkenal dan banyak didatangi pasien, Ponari menjadi kaya mendadak.
Rumahnya yang dulu berlantai tanah "disulap" menjadi rumah besar berlantai keramik.
Namun, saat Ponari beranjak remaja. Kesaktian yang dimilikinya seolah meredup. Pasiennya kini bisa dihitung jari.
Sekarang
tak menentu. Kadang ada satu orang, kadang sepi pasien," ujar nenek
Ponari, Mbok Legi. Setiap tamu yang datang, meski tak pernah diminta dan
dipatok tarif, rata-rata memberikan uang Rp20.000.
Kata
sang ibu, Mukaromah, sejak pasien mulai sepi, kini Ponari lebih fokus
sekolah. Putra pertamanya itu kembali meneruskan pendidikan yang sempat
tertunda 3 tahun lamanya.
Status
Ponari sebagai dukun cilik memang mengubah hidupnya. Setelah secara
ekonomi keluarganya naik drastis dari hasil pengobatan Ponari, dukun
cilik itu justru enggan ke sekolah, hingga akhirnya tidak mengikuti
ujian nasional beberapa waktu lalu.
"Tahun
kemarin ikut ujian di program paket A alhamdulillah lulus. Sekarang
melanjutkan lagi ke sekolah Tsanawiyah (sekolah Islam setingkat SMP).
Baru kelas satu," katanya.
Mengenai
materi yang didapatnya dari hasil pengobatan Ponari, keluarga ini
mengaku saat itu sempat terkumpul uang Rp 1 miliar lebih dari pasien
yang datang.
Dengan
uang sebanyak itu, dia mampu membangun rumah yang sangat layak, membeli
2 bidang sawah seluas 2 hektar, sepeda motor dan perabotan rumah
tangga.
Namun
uang yang jumlahnya fantastis bagi orang kampung itu kini telah habis.
Kondisi ekonomi keluarganya pun kembali seperti semula.
Ibu
dua anak ini mengeluhkan biaya sekolah Ponari yang tergolong mahal.
Padahal biaya ujian akhir semester itu hanya Rp250.000. Bahkan, untuk
melahirkan putra ke duanya ia mengalami kesulitan keuangan.
Terkait
sepinya pasien Ponari saat ini. Mukaromah memiliki alasan tersendiri
sejumlah isu negatif membuat pasien tak lagi datang ke rumahnya.
Keluarga Ponari kini menempati rumah cukup mentereng untuk ukuran desa
setempat. Dindingnya terbuat dari tembok dengan cat dominan warna putih,
berlantai keramik mengkilap. Padahal, sebelum melakoni praktek
perdukunan rumah Ponari terbuat dari anyaman bambu dengan lantai tanah.
Entah apa yang membuat warga Indonesia khususnya sebagian warga Jombang
yakin akan kekuatan batu tersebut. Banyak warga dahulunya syirik dengan
kekuatan batu itu. Padahal Allah maha Besar dan Allah yang Maha Tahu
Segalanya.
0 Response to "Masih Ingatkah Anda Dengan Ponari Si Dukun Cilik? Sangat Mengejutkan! Ini Nasibnya Sekarang "
Posting Komentar